• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Fenomena Langka: Bumi Berputar Lebih Cepat, Menambah 25 Jam dalam Sehari

img

Mamasanews.com Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Hari Ini saya mau menjelaskan manfaat dari Teknologi yang banyak dicari. Konten Yang Terinspirasi Oleh Teknologi Fenomena Langka Bumi Berputar Lebih Cepat Menambah 25 Jam dalam Sehari Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.

Perubahan Rotasi Bumi: Dampak Jarak Bulan yang Berubah

Sebuah studi inovatif dari University of Wisconsin-Madison telah mengungkap perubahan signifikan dalam rotasi Bumi selama miliaran tahun. Studi ini menunjukkan bahwa jarak Bulan yang semakin jauh dari Bumi telah menyebabkan perlambatan rotasi Bumi.

Jarak Bulan yang Berpengaruh

Sekitar 1,5 miliar tahun lalu, Bulan berada cukup dekat dengan Bumi sehingga interaksi gravitasi dapat menghancurkannya. Namun, menurut Profesor Stephen Meyers dari University of Wisconsin-Madison, rotasi Bumi telah bertambah 18 jam sejak 1,4 miliar tahun lalu.

TimeOptMCMC: Pendekatan Statistik

Meyers dan Profesor Alberto Malinverno dari Columbia University mengembangkan TimeOptMCMC, sebuah pendekatan statistik yang membantu menentukan hubungan antara panjang hari dengan jarak Bumi dan Bulan. Pendekatan ini mengungkapkan bahwa jarak Bulan yang semakin jauh telah menyebabkan perlambatan rotasi Bumi.

Rotasi Bumi yang Melambat

Saat ini, Bumi berputar pada porosnya dalam waktu 24 jam. Perlambatan ini disebabkan oleh menjauhnya jarak Bulan dari Bumi. Saat Bulan menjauh, Bumi berputar melambat seperti peselancar es, jelas Meyers.

Siklus Milankovitch

Para ilmuwan menyebut temuan ini sebagai siklus Milankovitch, yang menentukan distribusi sinar matahari di Bumi dan ritme iklimnya. Penelitian sebelumnya telah membahas topik ini, tetapi studi dari Wisconsin ini memberikan penekanan khusus pada pergeseran Bulan dan dampaknya pada Bumi.

Dampak pada Iklim

Perubahan rotasi Bumi memiliki implikasi yang luas terhadap iklim Bumi. Perlambatan rotasi menyebabkan hari-hari menjadi lebih panjang, yang dapat memengaruhi pola cuaca dan suhu global. Selain itu, perubahan jarak Bulan juga dapat memengaruhi pasang surut dan distribusi air di Bumi.

Kesimpulan

Studi dari University of Wisconsin-Madison memberikan wawasan baru tentang hubungan antara jarak Bulan dan rotasi Bumi.,

Demikian fenomena langka bumi berputar lebih cepat menambah 25 jam dalam sehari telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam teknologi Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. bagikan kepada teman-temanmu. Terima kasih

Mamasa
© Copyright 2024 - Mamasa News - Menyajikan Informasi Terkini, Aktual dan Terpercaya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads