Babi Mengamuk di China: Inflasi Meroket ke Tingkat Rekor

Mamasanews.com Halo bagaimana kabar kalian semua? Sekarang mari kita diskusikan Ekonomi, Bisnis yang sedang hangat. Tulisan Ini Menjelaskan Ekonomi, Bisnis Babi Mengamuk di China Inflasi Meroket ke Tingkat Rekor Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.
Table of Contents
Inflasi konsumen China naik 0,5% pada Juli 2024, tertinggi sejak Februari. Harga daging babi menjadi pendorong utama, namun rentan terhadap fluktuasi akibat penyakit atau faktor produksi lainnya.
Meski inflasi naik, Kepala Ekonom China Raya di ING, Lynn Song, menilai pelonggaran moneter masih diperlukan. Perang harga mobil, penurunan harga ponsel, dan sewa yang lebih rendah menghambat inflasi nonpangan.
Harga bahan bangunan dan non-logam turun 5,2% pada Juli, sementara harga sewa properti turun 0,3% dan peralatan rumah tangga turun 1,8%. Namun, harga daging babi melonjak 20,4% dan biaya pariwisata naik 3,1%.
Di sisi lain, harga bahan bakar transportasi naik 5,1% tetapi harga alat transportasi turun 5,6%. Harga logam non-ferrous dan kabel naik 11,3%, sementara bahan bakar dan listrik naik 0,5%.
Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Caixin menunjukkan kontraksi pada Juli, dengan angka di bawah 50. Persaingan yang meningkat menyebabkan produsen menurunkan harga jual.
Impor China naik 7,2% pada Juli, sementara ekspor tumbuh 7%. Meski ekspor meleset dari perkiraan, inflasi yang rendah dan aktivitas kredit yang lemah mendukung pelonggaran moneter lebih lanjut.
Sekian ulasan komprehensif mengenai babi mengamuk di china inflasi meroket ke tingkat rekor yang saya berikan melalui ekonomi, bisnis Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari selalu berpikir positif dan jaga kondisi tubuh. Jangan ragu untuk membagikan ini ke sahabat-sahabatmu. Sampai jumpa lagi